Komunikasi Visual Photo Story "Dari Yang Dirisak" Karya Vitria Isabella

Authors

  • Ula Tasyania Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Author
  • Ahmad Muhaimin Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Author
  • Sonia Nurprameswari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Author

Keywords:

Komunikasi, Visual, Perundungan, Photo Story

Abstract

Komunikasi visual photo story yang berjudul “Dari Yang Dirisak” merupakan visualisasi dari isu sosial tentang perundungan yang diimplementasikan melalui sebuah karya fotografi karya Vitria Isabella yang menggambarkan dampak emosional mendalam dengan adanya elemen-elemen visual yang disajikan dalam karya photo story. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui makna elemen-elemen photo story “Dari Yang Dirisak” tersebut berupa denotasi, konotasi, dan mitos. Dengan menggunakan teori semiotika dari Roland Barthes.  Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi yang berupa pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ialah karya photo story pertama ini secara efektif merepresentasikan subjek perempuan sebagai korban perundungan melalui kombinasi elemen visual yang menciptakan narasi tentang kerentanan, isolasi, dan tekanan psikologis. Elemen visual seperti kain tile transparan, gelombang, mata tertutup, dan rambut terurai menggambarkan kompleksitas pengalaman perundungan yang dialami korban. Pada photo story kedua menggambarkan bahwa perundungan seringkali terjadi pada sekolahan dan pendidikan, elemen visual berupa kursi sekolah, lantai motif kotak, dan formasi lingkaran dalam photo story secara kritis mengungkap bahwa pendidikan sebagai ruang yang seharusnya aman namun justru menjadi tempat terjadinya perundungan. Fotografi berhasil menggambarkan fenomena perundungan melalui simbol-simbol visual yang beragam makna, secara efektif mempresentasikan perempuan sebagai korban perundungan. Karya ini berperan sebagai medium yang memvisualisasikan pengalaman korban perundungan yang seringkali sulit diungkapkan dengan kata-kata, sekaligus sebagai kritik terhadap normalisasi dan pengabaian praktik perundungan dalam masyarakat.

Downloads

Published

2025-07-31